PSS Sleman Klaim Bebas dari Sanksi FIFA

Jatim, PaFI Indonesia — PSS Sleman mengklaim telah terbebas dari sanksi registration ban atau hukuman larangan mendaftarkan pemain baru yang dijatuhkan oleh FIFA.
Direktur Utama PSS Gusti Randa menuturkan pihaknya telah melakukan upaya penyelesaian terhadap hal tersebut dan Tim Super Elang Jawa bisa mendaftarkan pemain terbarunya di jendela transfer paruh musim Liga 1.

“Puji Tuhan tentunya kami semua mengucap syukur karena PSS sudah bisa terbebas dari larangan transfer FIFA,” kata Gusti Randa dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/1).

“Seperti yang saya sudah bilang sebelumnya kalau kami hanya tinggal menunggu waktu untuk terbebas dari hal tersebut. Ini karena kami telah melakukan upaya penyelesaian dalam hal tersebut dan memang tinggal menunggu larangan itu dicabut,” sambung dia.

Dengan tuntasnya permasalahan larangan pendaftaran pemain baru, Gusti Randa menyebut PSS tengah fokus melengkapi kebutuhan pemain untuk menghadapi putaran kedua Liga 1 2024/2025. Menurut dia, beberapa wajah baru hanya tinggal menunggu waktu sebelum diumumkan secara resmi bergabung ke PSS.

“Ada banyak sektor yang tentu butuh perubahan dan kami sedang dalam proses negosiasi dengan pemain. Untuk beberapa pemain seperti pemain asing hanya tinggal menunggu kami umumkan,” jelasnya.

Gusti juga berharap penyelesaian kasus bisa menambah motivasi pemain pada laga perdana putaran kedua kompetisi lawan Persebaya Surabaya di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/1) sore.

“Saya juga berharap dengan selesainya satu hal tersebut bisa menjadi penyemangat untuk kita bersama membuat PSS menjadi lebih baik. Semoga di saat laga perdana menghadapi Persebaya nanti stadion bisa kembali penuh

dan kita bisa kembali melanjutkan catatan positif di kandang,” pungkasnya.

PSS jadi salah satu klub Liga Indonesia yang mendapatkan hukuman registration ban berupa larangan transfer oleh FIFA.

Berdasarkan situs FIFA, PSS sleman terhitung resmi mendapat hukuman registration ban per 9 April 2024. Hukuman tersebut membuat klub dilarang melakukan registrasi terhadap pemain baru selama tiga periode bursa transfer.

Selain PSS, FIFA juga menghukum lima klub Indonesia. Mereka adalah Persija Jakarta, PSM Makassar, Persiraja Banda Aceh, Persikab Kabupaten Bandung, Sada Sumut FC, dan Persiwa Wamena. Keenam klub Indonesia itu mendapat hukuman registration ban.

FIFA tidak menjelaskan secara detail pelanggaran apa yang dilakukan klub-klub Indonesia tersebut. Dikutip dari AP, biasanya klub mendapat hukuman registration ban karena melanggar peraturan transfer atau memiliki utang transfer yang belum dibayar ke klub lain. Dalam beberapa kasus, larangan bermain bisa dicabut dengan melunasi utang.

Secara garis besar registration ban adalah larangan bagi klub untuk mendaftarkan pemain baru yang direkrut di bursa transfer ke federasi setempat. Larangan itu membuat klub-klub tersebut tidak bisa memainkan pemain baru mereka.

Dari seluruh klub Indonesia yang dihukum FIFA, Persiwa Wamena yang mendapat sanksi paling berat. Mantan klub Liga Super Indonesia (ISL) itu sudah dihukum sejak 5 Desember 2022. Tidak ada periode hukuman FIFA untuk Persiwa. Pihak FIFA hanya menulis Persiwa dihukum hingga ‘hukuman dicabut’.